Profil Kota Makassar

Posted by Unknown Tuesday, March 11, 2014 0 comments
Secara geografis, Kota Makassar terletak di pesisir pantai barat bagian selatan Sulawesi Selatan, pada koordinat antara 119 ° 18‟ 27,97” sampai 119° 32‟ 31,03” Bujur Timur dan 5° 30‟ 18” - 5° 14‟ 49” Lintang Selatan. Ketinggian kota ini bervariasi antara 0 – 25 meter dari permukaan laut, suhu udara antara 20° C - 32° C. Selain memiliki wilayah daratan, kota Makassar juga memiliki wilayah kepulauan yang dapat dilihat sepanjang garis pantai Kota Makassar. Pulau- pulau ini merupakan gugusan pulau-pulau karang sebanyak 12 pulau yang lebih dikenal dengan nama Kepulauan Spermonde.























Kota Makassar merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan kota terbesar keempat di Indonesia yang memiliki luas areal 175,79 km2 dengan Panjang garis 52,8 km yang terdiri dari garis pantai daerah pesisir sepanjang 36,1 Km, serta garis pantai pulau-pulau dan gusung sepanjang 16,7 km. Kota Makassar memiliki jumlah penduduk 1.339.374 jiwa, sehingga kota ini sudah menjadi kota Metropolitan. Secara administratif, Kota Makassar terdiri dari 14 kecamatan dan 143 kelurahan.
Batas-batas administratif Kota Makassar yaitu sebagai berikut:
Batas Utara : Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Batas Selatan : Kabupaten Gowa
Batas Timur : Kabupaten Maros
Batas Barat : Selat Makasar

Adapun wilayah administrasi kota Makasssar meliputi 8 kecamatan, seperti tabel berikut :

Kawasan pantai Makassar dapat dibagi atas daerah pantai utara yang diwakili pantai untia, dan pantai selatan merupakan daerah tanjung bunga. Pantai Untia merupakan daerah teluk yang menjorok masuk kedalam daratan memiliki pengaruh gelombang rendah karena telah hanya mendapat pengaruh dari ombak pecah dengan tinggi gelombang interval 1,1 sampai 1,5 m, sementara arus yang terjadi sekitar pantai Untia juga dengan kecepatan rendah berkisar 0,051 sampai 0,10 m/det (76,79 %). Meskipun arus tergolong rendah namun untuk ruang rencana patut mempertimbangkan akan arus residu yang merupakan arus sisa saat terjadnya pasang yang mengarah keutara berupa arus susur pantai. Di sekitar ruang pantai utara tidak terdapat daerah abrasi, yang diketahui melalui adanya tumbuhan mangrove yang tumbuh di sepanjang garis pantai dan agent transpor sedimen dengan kekuatan relatif rendah.
Pantai selatan Makassar dengan daerah Pantai Maccini Sombala (Tanjung Bayang, Pantai Akkarena, Tanjung Bunga dan Pantai Losari) merupakan daerah berpasir dengan tingkat kemungkinan abrasi tinggi karena daerah ini memiliki porositas tinggi. Karakteristik angkutan sedimen mempengaruhi kejadian abrasi terutama didaerah tanjung bunga dan Akarena. Pantai terkikis dan sedimenya terdistribusi kearah utara dan masuk kepantai losari. Proses tersebut dijelaskan dalam proses angkutan sediment. Angkutan sedimen di pantai Tanjung Bayang, Pantai Akkarena, dan Tanjung Bayang banyak terakumulasi di Pantai Losari dan daerah pelabuhan. Daerah Tanjung Bayang yang banyak mendapat akumulasi lansung dari sungai Jeneberang berkisar 94.53 gr/L/Hari, Pantai Akkarena dengan angkutan tertinggi 245.09 gr/L/Hari dan Tanjung Bunga berkisar 119.144 gr/L/Hari. Sedangkan Pantai Losari yang kini lebih sebagai bejana sedimen akibat kondisi perairan yang semi tertutup lebih rendah di banding pantai yang lain, yaitu 11.3706 gr/L/Hari akibat jarak antara muara sungai Je‟neBerang sebagai sumber sedimen sangat jauh dan kondisi perairan yang sangat tenang dan tidak banyak mendapat pengaruh dari faktor oseanografi seperti arus perairan yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam proses transport sedimen. Pola tersebut membentuk sebaran angkutan sedimen dan proses terjadinya perubahan garis pantai (erosi dan akresi) yang ada di sepanjang pantai tanjung bayang hingga pantai Losari Makassar. Kondisi pantai yang terbuka di Tanjung Bayang, Pantai Akkarena dan Tanjung Bunga sangat memudahkan terjadinya perubahan garis pantai oleh tenaga-tenaga pengangkutan, pada pengamatan selama penelitian di dapatkan adanya daerah-daerah yang tererosi dengan potensi keberlanjutan erosi yang semakin meningkat. Peningkatan kejadian semakin berkurangnya daratan di sekitaran Tanjung Bunga di juga di sebabkan oleh kurangnya deposisi sedimen yang berasal dari sungai Jeneberang sehingga kalau dulunya terjadi akresi hingga membentuk delta yang sangat besar sekarang justru sebaliknya, terjadi setelah adanya bangunan bendungan Bili Bili di aliran sungai Jeneberang dan penutupan muara sungai bagian utara. Peningkatan sedimen tersuspensi di pantai Losari oleh karena daerah ini merupakan daerah yang menampung banyak jenis sedimen tersuspensi dari berbagi sumber yang didukung dengan semakin melemahnya arus didaerah tersebut.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Profil Kota Makassar
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://pesisircelebes.blogspot.com/2014/03/profil-kota-makassar.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Cara Buat Email Di Google | Copyright of RENCANA ZONASI.

Translate

Total Pageviews