MEMBANGUN KELAUTAN UNTUK MENGEMBALIKAN KEJAYAAN SEBAGAI NEGARA MARITIM

Posted by Unknown Wednesday, October 15, 2014 0 comments
Penulis: Ririn Ambarwati 

Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas, sekitar 2/3 wilayah negara ini berupa lautan. Dengan cakupan wilayah laut yang begitu luasnya, maka Indonesia pun diakui secara internasional sebagai Negara Maritim yang ditetapkan dalam UNCLOS 1982 yang memberikan kewenangan dan memperluas wilayah laut Indonesia dengan segala ketetapan yang mengikutinya. Selain itu juga terjadi perluasan hak-hak berdaulat atas kekayaan alam di ZEE serta landas kontinen serta Indonesia juga masih memiliki hak atas pengelolaan natural reseources di laut bebas dan di dasar samudera. Kesemuanya ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang sangat kaya.
            Dekalarasi Djuanda 1957 yang menegaskan konsepsi Wawasan Nusantara memberikan kita anugerah yang luar biasa baik itu laut, darat maupun udara. Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta km persegi dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km2. Selain itu, terdapat 17.504 pulau di Indonesia dengan garis pantai sepanjang 95.181 km.
            Jauh sebelum Indonesia merdeka, semangat maritim sudah menggelora, bahkan beberapa kerajaan jaman dahulu mampu menguasai lautan dengan armada perang dan kapal dagang yang besar. Namun semangat maritim tersebut menjadi luntur tatkala Indonesia mengalami penjajahan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pola hidup dan orientasi bangsa “dibelokkan” dari orientasi maritim ke orientasi agraris (darat).
            Disamping itu, secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan Australia dan dua samudra, Hindia dan Pasifik yang merupakan kawasan paling dinamis dalam percaturan dunia baik secara ekonomis dan politis. Keunikan letak geografis tersebut menempatkan Indonesia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor kelautan, dan sangat logis jika ekonomi kelautan dijadikan tumpuan bagi pembangunan ekonomi nasional.
            Dengan cakupan yang demikian besar dan luas, tentu saja laut Indonesia mengandung keanekaragaman sumberdaya alam laut yang sangat potensial, baik hayati dan non-hayati yang tentunya memberikan nilai yang besar pada sumberdaya alam seperti ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi, wisata bahari, sumber energi terbarukan maupun minyak dan gas bumi, mineral langka dan juga media transportasi antar pulau yang sangat ekonomis.
            Antara pulau satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut, tapi bukanlah menjadi penghalang bagi setiap suku bangsa di Indonesia untuk saling berhubungan. Sejak zaman bahari, pelayaran dan perdagangan antar pulau telah berkembang dengan menggunakan berbagai macam tipe perahu tradisional, nenek moyang kita menjadi pelaut-pelaut handal yang menjelajahi untuk mengadakan kontak dan interaksi dengan pihak luar. Bahkan, yang lebih mengejutkan lagi, pelayaran yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia (Nusantara) pada zaman bahari telah sampai ke Madagaskar. Pada zaman bahari telah menjadi Trade Mark bahwa Indonesia merupakan negara maritim.
            Potensi sumberdaya maritim cukup besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari perikanan, termasuk perikanan tangkap, budidaya, dan pengolahan sebesar US$ 47 miliar per tahun. Sedangkan dari pariwisata bahari mencapai US$ 29 miliar per tahun. Dari energi terbarukan sebesar US$ 80 miliar per tahun yang terdiri dari energi arus laut, pasang surut, gelombang, biofuel alga, panas laut. Sementara Biofarmasetika laut sebesar US$ 330 miliar per tahun. Dengan melimpahnya keanekaragaman hayati laut indonesia, dapat digunakan untuk pengembangan industri bioteknologi bahan pangan, obat-obatan, kosmetika dan bioremediasi. Sedangkan dari sektor transportasi laut ada potensi US$ 90 miliar per tahun. Sementara minyak bumi dan gas offshore senilai US$ 68 miliar. Sebanyak 70% dari produksi minyak dan gas bumi berasal dari pesisir, dengan 40 dari 60 cekungan potensial mengandung migas terdapat di lepas pantai, 14 di pesisir dan hanya 6 di daratan. Hasil seabed mineral mencapai US$ 256 miliar per tahun, sektor industri dan jasa maritim mencapai US$ 72 miliar per tahun dan garam mencapai US$ 28 miliar per tahun (Sudirman Saad dalam Berita Satu.com)
   Besarnya peluang ekonomi dari pemanfaatan potensi sumberdaya laut yang sedemikian besar ini sudah sepatutnya memberikan kontribusi yang besar pula bagi peningkatan perekonomian bangsa, bahkan sudah sepatutnya pula menjadi sektor penggerak ekonomi nasional yang dominan. Namun pada kenyataannya sektor perikanan dan kelautan nasional masih belum dimanfaatkan secara optimal, hal ini diperlihatkan dari data secara kasat mata bahwa masyarakat pesisir yang merupakan masyarakat yang paling dekat dengan sumberdaya pesisir dan laut umumnya masih tergolong pada masyarakat miskin atau dikategorikan sebagai masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah.
            Paradigma pembangunan kita umumnya masih memusatkan perhatiannya untuk mengalokasikan sumberdaya pembangunan yang ada kepada sektor-sektor atau wilayah-wilayah yang berpotensi besar dalam menyumbang pada pertumbuhan ekonomi, yang pada umumnya berlokasi di kawasan darat. Dimana paradigma yang terus berlangsung sampai saat ini oleh para pengambil kebijakan di tingkat pusat dan daerah lebih berorientasi ke darat daripada sektor laut. Sudah saatnya bangsa kita merubah cara pandang pembangunan dari pembangunan yang semata berbasis daratan (Land based development) menjadi lebih berorientasi kepada pembangunan berbasis kelautan (Ocean based development), mengingat negara kita adalah negara kepulauan yang sudah diakui dunia dan terakomodasi dalam UUD 1945 pasal 25A.
            Oleh sebab itu, orientasi pembangunan yang lebih memperhatikan wilayah daratan perlu diubah mengingat laut merupakan sumber penghidupan di masa depan. Paradigma pembangunan di sektor kelautan yang menyimpan kekayaan alam yang luar biasa menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mengembalikan kejayaan bangsa ini sebagai negara maritim.

Kelautan vs Maritim
            Apakah sebagai negara kepulauan maka (sekarang) Indonesia otomatis menjadi negara maritim? Apakah kalau kita bicara ikan di laut banyak dicuri oleh nelayan asing ilegal, kita bisa dianggap sebagai negara maritim yang mampu menguasai wilayah laut kita sendiri? Apakah bangsa Indonesia yang sekarang hidup di negara kepulauan ini otomatis adalah juga merupakan bangsa maritim?
            Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian laut adalah kumpulan air asin (dalam jumlah yang banyak dan luas) yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau, sedangkan kelautan hanya dijelaskan sebagai “perihal yang berhubungan dengan laut”. Berhubungan di sini dapat saja diartikan sebagai dekat, menyentuh, bersinggungan. Atau, apabila kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, berhubungan berarti bersangkutan (dengan); ada sangkut pautnya (dengan); bertalian (dengan); berkaitan (dengan): atau bertemu (dengan); mengadakan hubungan (dengan): atau bersambung dengan. Dari uraian pengertian ini jelas bahwa istilah kelautan lebih cenderung melihat kelautan dan laut sebagai bentuk fisiknya, sebagai physical entity atau physical property. Kelautan dalam arti luas mungkin saja dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai kepentingan dengan laut sebagai hamparan air asin yang sangat luas yang menutupi permukaan bumi (Arsyad, R., 2012).
            Maritim, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Dalam bahasa Inggris, kata yang digunakan untuk menunjukkan sifat atau kualitas yang menyatakan penguasaan terhadap laut adalah seapower. Istilah maritim juga mengandung ambiguitas. Apakah maritim yang dimaksud adalah maritim dalam pengertian sempit yaitu hanya berhubungan dengan angkatan laut atau angkatan laut dalam hubungan dengan kekuatan darat dan udara, atau bahkan dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu angkatan laut dan semua kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan komersial nonmiliter terhadap laut.
            Dilihat dari arti kata secara luas, kata kelautan mungkin lebih cenderung mengartikan laut sebagai wadah, yaitu sebagai hamparan air asin yang sangat luas yang menutupi permukaan bumi, hanya melihat fisik laut dengan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, istilah maritim  sesungguhnya lebih komprehensif, yaitu tidak hanya melihat laut secara fisik, wadah dan isi, tetapi juga melihat laut dalam konteks geopolitik, terutama posisi Indonesia dalam persilangan antara dua benua dan dua samudra serta merupakan wilayah laut yang sangat penting bagi perdagangan dunia.  Pengertian ini sesuai pula dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan maritim sebagai berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut (Arsyad, R., 2012).
            Kalau pada masa lalu kita memandang laut hanya dalam pengertian terbatas yaitu laut sebagai fisik dan segala isinya, tentu sebagai konsekuensinya kita hanya memanfaatkan laut dari sisi sumberdayanya seperti ikan, terumbu karang, dan sumber mineral serta kekayaan laut lainnya. Itulah yang terjadi saat ini. Mari kita mulai berpikir lebih strategis dengan memandang laut dari sisi wadah, isi dan posisi geografi, dan menerapkan geopolitik yang.

Sejarah Negara Maritim
            Jauh sebelum masa kemerdekaan, Indonesia ternyata sudah dikenal dunia sebagai Bangsa yang memiliki peradaban maritim maju. Bahkan, bangsa ini pernah mengalami masa keemasan pada awal abad ke-9 Masehi. Sejarah mencatat bangsa Indonesia telah berlayar jauh dengan kapal bercadik. Dengan alat navigasi seadanya, mereka telah mampu berlayar ke utara, lalu ke barat memotong lautan Hindia hingga Madagaskar dan berlanjut ke timur hingga Pulau Paskah. Dengan kian ramainya arus pengangkutan komoditas perdagangan melalui laut, mendorong munculnya kerajaan-kerajaan di Nusantara yang bercorak maritim dan memiliki armada laut yang besar.
            Memasuki masa kerajaan Sriwijaya, Majapahit hingga Demak, Nusantara adalah negara besar yang disegani di kawasan Asia maupun di seluruh dunia. Sebagai kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara, Sriwijaya (683-1030 M) telah mendasarkan politik kerajaannya pada penguasaan alur pelayaran dan jalur perdagangan serta menguasai wilayah-wilayah strategis yang digunakan sebagai pangkalan kekuatan lautnya. Tidak hanya itu, ketangguhan maritim kita juga ditunjukkan oleh Singasari di bawah pemerintahan Kertanegara pada abad ke-13. Dengan kekuatan armada laut yang tidak ada tandingannya, pada tahun 1275 Kertanegara mengirimkan ekspedisi bahari ke Kerajaan Melayu dan Campa untuk menjalin persahabatan agar bersama-sama dapat menghambat gerak maju Kerajaan Mongol ke Asia Tenggara. Tahun 1284, ia menaklukkan Bali dalam ekspedisi laut ke timur.
            Puncak kejayaan maritim nusantara terjadi pada masa Kerajaan Majapahit (1293-1478). Di bawah Raden Wijaya, Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, Majapahit berhasil menguasai dan mempersatukan nusantara. Pengaruhnya bahkan sampai ke negara-negara asing seperti Siam, Ayuthia, Lagor, Campa (Kamboja), Anam, India, Filipina, China. Kilasan sejarah itu tentunya memberi gambaran, betapa kerajaan-kerajaan di nusantara dulu mampu menyatukan wilayah nusantara dan disegani bangsa lain, karena paradigma masyarakatnya yang mampu menciptakan visi maritim sebagai bagian utama dari kemajuan budaya, ekonomi, politik dan sosial. Tentu saja, sejarah telah mencatat dengan tinta emas bahwasanya Sriwijaya dan Majapahit pernah menjadi kiblat di bidang maritim, kebudayaan, dan agama di seluruh wilayah Asia.
            Arah kebijakan dan politik luar negeri pemerintah menentukan eksistensi Indonesia sebagai Negara Maritim. Pada 1957 digagas Deklarasi Djuanda. Sejak itu Indonesia menjadi satu kesatuan. Dilanjutkan pada Konvensi Hukum Laut Internasional/UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) tahun 1982, yang menambah luas wilayah Indonesia. Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa letak geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri. Deklarasi tersebut juga menyatakan bahwa demi keutuhan teritorial dan untuk melindungi kekayaan negara yang ada di dalamnya, pulau-pulau serta laut yang ada harus dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang ditetapkan UU No:4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.
            Perairan laut Indonesia berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Batas laut teritorial yaitu 12 mil dari titik terluar sebuah pulau ke laut bebas. Berdasarkan batas tersebut, negara Indonesia memiliki kedaulatan atas air, bawah laut, dasar laut, dan udara di sekitarnya termasuk kekayaan alam di dalamnya.
  2. Batas landas kontinen sebuah negara paling jauh 200 mil dari garis dasar ke laut bebas dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter. Ladas kontinen adalah dasar laut dari arah pantai ke tengah laut dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter.
  3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ditarik dari titik terluar pantai sebuah pulau sejauh 200 mil. Dengan bertambahnya luas perairan Indonesia, maka kekayaan alam yang terkandung di dalamnya bertambah pula. Oleh karena itu Indonesia bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi sumberdaya alam dari kerusakan.
            Peta Wilayah Laut Indonesia Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982, perairan laut teritorial Indonesia terdiri atas tiga bagian yaitu laut teritorial, batas landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE). Selain ketiga wilayah perairan laut masih ada wilayah ini berbeda di dalam dan di antara Kepulauan Indonesia. Contoh wilayah perairan ini misalnya Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Makasar, dan Laut Banda (Atmadja, M., 1996).
            Untuk kepentingan persahabatan antar negara maka dalam konvensi Hukum Laut Internasional ditetapkan adanya lintas damai melalui laut teritorial. Yang dimaksud lintas damai adalah jalur wilayah laut teritorial yang boleh digunakan oleh pihak asing sepanjang tidak merugikan bagi kedamaian, ketertiban, dan keamanan negara yang berdaulat, yang dituangkan dalam ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia).

Pentingnya Membangun Sektor Kelautan         
            Semenjak diratifikasinya United Nation Convention on the Law of The Sea melalui Undang-undang No. 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982, Indonesia belum memiliki kebijakan yang secara spesifik mengatur laut. Padahal, dua pertiga wilayahnya berupa perairan laut dan karenanya menjadi Negara Kepulauan. Sumberdaya alam laut yang terkandung didalamnya demikian besar, mencakup sumberdaya alam yang dapat diperbarui (renewable resources) maupun tidak (non renewable resources). Selain itu juga mengandung sumber energi alternatif dan jasa kelautan. Dengan demikian kebijakan kelautan nasional yang mampu mengintegrasikan pembangunan ekonomi semua sektor secara berkelanjutan mutlak diperlukan agar dapat mengatur pemanfaatan potensi kelautan yang demikian besar untuk mensejahterakan rakyat (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012).
            Pemahaman Negara Maritim diawali dengan Deklarasi Djuanda yang kemudian ditindaklanjuti dengan adanya konsep Wawasan Nusantara. Isi Deklarasi "Bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas dan lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis- garis yang menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan Undang-Undang". Pada tanggal 18 Desember 1996 di Makassar dicanangkan Deklarasi Negara Maritim Indonesia, dengan tindak lanjut Konsep Pembangunan Negara Maritim Indonesia. Substansinya adalah menyebut Negara Kesatuan RI beserta perairan nusantara, laut wilayah, zona tambahan, ZEE, dan landas kontinennya sebagai Negara Maritim Indonesia.
            Gagasan Negara Maritim Indonesia sebagai aktualisasi wawasan nusantara untuk memberi gerak pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak bangsa Indonesia secara bulat dalam aktualisasi wawasan nusantara. Pengembangan konsepsi negara maritim Indonesia sejalan dengan upaya peningkatan kemampuan bangsa menjadi bangsa yang modern dan mandiri dalam teknologi kelautan dan kedirgantaraan bagi kesejahteraan bangsa dan negara. Bumi maritim Indonesia adalah bagian dari sistem planet bumi yang merupakan satu kesatuan alami antara darat dan laut di atasnya tertata secara unik, menampilkan ciri-ciri negara dengan karakteristik sendiri yang menjadi wilayah yurisdiksi Negara Republik Indonesia.
            Demikian strategisnya laut, karena itu laut adalah wilayah kedaulatan penting yang diincar, diperebutkan, dan dipertahankan oleh banyak bangsa dan negara sejak dulu kala sampai saat ini. Menguasai laut, terutama selat, dari zaman dulu berarti menguasai "jalan air" sebagai jalur perdagangan yang berarti mengendalikan perekonomian dan sekaligus pertahanan dan keamanan suatu bangsa dan negara. Jadi, jangan heran, kalau kini banyak sengketa bilateral dan internasional karena teritorial laut, seperti klaim atas Ambalat dan Laut Cina Selatan.
Bangsa yang jaya di masa lampau adalah bangsa yang menguasai lautan dengan teknologi pelayaran, astronomi, pembangunan kapal, dan armada perangnya.
            Setelah lebih dari tiga dasawarsa membangun secara terencana, ekonomi di bidang kelautan (ekonomi kelautan) masih diposisikan sebagai sektor pinggiran (peripheral sector) serta tidak menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan nasional. Jika melihat kontribusi setiap sektor terhadap PDB nasional yang pertumbuhannya relatif lambat, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi kelautan masih memprihatinkan.
            Dengan terbatasnya sumberdaya daratan maka pengembangan aktivitas ekonomi berbasiskan pesisir dan laut (kelautan) menjadi sangat penting bagi masa depan bangsa Indonesia. Pembangunan ekonomi dalam bidang kelautan belum menjadi mainstream pembangunan ekonomi Indonesia, walaupun demikian bidang kelautan yang terdiri dari tujuh sektor ekonomi, yakni (i) perhubungan laut, (ii) industri maritim, (iii) perikanan, (iv) wisata bahari, (v) energi dan sumberdaya mineral, (vi) bangunan kelautan serta (vii) jasa kelautan, memiliki kontribusi sebesar 22,42% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada tahun 2005. Nilai kontribusi ekonomi yang cukup signifikan tersebut diikuti dengan daya serap yang tinggi terhadap lapangan kerja seharusnya mampu mensejahterakan rakyat dan segenap komponen bangsa di tanah air. Namun karena komitmen pembangunan kelautan nasional yang masih terbatas mengakibatkan potensi yang dimiliki oleh bidang kelautan (fungsi dan sumberdaya) masih belum dikembangkan secara optimal (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012).

Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Maritim
            Indonesia belum mampu menjadi negara maritim karena belum mampu mengelola kekayaan laut dan menjamin keamanan laut. Kekayaan laut yang melimpah belum mampu dimanfaatkan secara optimal bagi kemajuan perekonomian bangsa. Demikian halnya terkait keamanan laut, terutama yang berbatasan dengan negara tetangga. Ketidakjelasan batas wilayah laut serta terjadinya beberapa kasus terkait batas negara, membuat Indonesia harus bekerja keras dalam membangun kelautan secara utuh menuju negara maritim yang tangguh.
            Perjuangan menuju negara maritim memang tidak mudah, namun jika seluruh bangsa ini memiliki kesamaan visi dan kebulatan tekad maka hal tersebut bukanlah hal yang mustahil. Deklarasi Djuanda 1957 dan UNCLOS 1982 memberikan peluang yang besar bagi bangsa Indonesia untuk diimplementasikan secara serius melalui kebijakan-kebijakan pembangunan nasional yang memprioritaskan orientasi yang berbasis maritim. Melahirkan kebijakan pembangunan melalui  perundang-undangan, pembangunan kekuatan armada pertahanan, armada perdagangan, industri dan jasa maritim yang ditunjang dengan penguasaan Iptek, merupakan upaya serius yang harus segera dilakukan menuju Indonesia sebagai Negara Maritim.
            Selain geopolitik, laut juga memiliki peran geokonomi yang sangat strategis bagi kemajuan dan kemakmuran Indonesia. Laut kita mengandung kekayaan alam yang sangat besar dan beragam, baik berupa sumberdaya terbarukan (seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, dan produk-produk bioteknologi); sumberdaya tak terbarukan (seperti minyak dan gas bumi, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya); energi kelautan (seperti pasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC atau Ocean Thermal Energy Conversion); maupun jasa-jasa lingkungan kelautan seperti untuk pariwisata bahari, transportasi laut, dan sumber keragaman hayati serta plasma nutfah.
            Lebih dari itu, laut juga berperan sebagai pengendali dinamika iklim global, siklus hidrologi, siklus biogeokimia, penetralisir limbah, dan sistem penunjang kehidupan (life-supoorting systems) lainnya yang membuat sebagian besar permukaan bumi layak dan nyaman untuk dihuni umat manusia.
            Sebagai Negara Kepulauan yang terbesar dengan segala keunikannya, Indonesia perlu memiliki ocean policy yang secara diskriptif, adalah sebagai berikut;   (i) dapat mengakomodasikan berbagai keunikan yang intrinsik, (ii) dialog yang kritis antara kepentingan kesejahteraan dan keamanan, (iii) berdaya jangkau kedepan,     (iv) bertujuan untuk membangun Negara maritim yang kuat (Dewan Kelautan Indonesia, 2011).
            Sampai saat ini bangsa ini terjebak pada land based oriented-nya, padahal Alfred Thayer Mahan (1660-1783) mengatakan ”Barang siapa yang menguasai laut akan menguasai dunia. Kita hanya bisa membuat slogan-slogan yang menyebutkan Indonesia adalah ”negara kepulauan”, ”Indonesia adalah negara bahari”, ”Indonesia adalah negara maritim” dan ”Indonesia berjiwa bahari serta Nenek Moyangku orang pelaut harus diingat tidak berlebihan bahwa kita orang pelaut.
            Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat, mandiri dan berpihak pada kesejahteraan rakyat, yaitu penyusunan Undang-Undang Kelautan dan Kebijakan Kelautan Indonesia sebagai syarat untuk mewujudkan negara maritim yang sejati, selain itu juga perlu dukungan politik anggaran berbasiskan kepulauan dari pemerintah dan DPR RI, sebab kedua lembaga negara tersebut memiliki hak bujet dalam menentukan anggaran pembangunan nasional. Jangan sampai nantinya NKRI tinggal sejarah karena bercerai berai dan penyesalan biasanya akan timbul kemudian
            Pesatnya perkembangan teknologi dan tuntutan penyediaan kebutuhan sumberdaya yang semakin besar mengakibatkan sektor kelautan menjadi sangat penting bagi pembangunan nasional. Oleh karena itu, perubahan orientasi pembangunan nasional Indonesia ke arah pendekatan maritim merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendesak. Wilayah laut harus dapat dikelola secara profesional dan proporsional serta senantiasa diarahkan pada kepentingan asasi bangsa Indonesia. Beberapa fungsi laut yang harusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan berbasis maritim adalah; laut sebagai media pemersatu bangsa, media perhubungan, media sumberdaya, media pertahanan dan keamanan sebagai negara kepulauan serta media untuk membangun pengaruh ke seluruh dunia.
            Oleh karena itu, sebagai suatu langkah yang konkrit, dibutuhkan semangat yang konsisten dan kerja nyata demi mengembalikan kejayaan maritim bangsa Indonesia. Tentunya, juga diperlukan suatu gerakan moral untuk terus mengumandangkan semangat maritim ini pada semua lapisan masyarakat Indonesia untuk kembali menyadari keberadaan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
            Minimnya keberpihakan kepada sektor maritim (maritime policy) salah satunya menyebabkan masih semrawutnya penataan Selat Malaka yang sejatinya menjadi sumber devisa, hal lainnya adalah pelabuhan dalam negeri belum menjadi international hub port, ZEE yang masih terlantar, penamaan dan pengembangan pulau-pulau kecil, terutama di wilayah perbatasan negara tidak kunjung tuntas, serta makin maraknya praktik illegal fishing, illegal drug traficking, traficking, kejahatan trans-nasional dimana semakin meningkatnya penyelundupan di perairan Indonesia. Padahal, sejatinya posisi strategis Indonesia banyak memberikan manfaat, setidaknya dalam tiga aspek, yaitu; alur laut kepulauan bagi pelayaran internasional (innocent passage, transit passage, dan archipelagic sea lane passage) berdasarkan ketentuan IMO; luas laut territorial yang dilaksanakan sejak Deklarasi Djuanda 1957 sampai dengan Unclos 1982 yang mempunyai sumberdaya kelautan demikian melimpah; dan sumber devisa yang luar biasa jika dikelola dengan baik (Atmaja, M., 1996).

Pentingnya Laut dalam Perspektif Pembangunan Nasional
            Dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rio+20 di Brasil akhir Juni 2012 yang membahas pembangunan berkelanjutan dengan mengedepankan keseimbangan antara upaya meningkatkan pertumbuhan global dan pembangunan berwawasan lingkungan atau dikenal dengan pendekatan ekonomi hijau (Green Economy), Presiden RI, Bapak Dr. H. Bambang Susilo Yudhoyono, dalam pidatonya menyatakan “For Indonesia, Blue Economy is Our Next Frontier, yang intinya tidak hanya mengajak dunia untuk bersamasama melaksanakan ekonomi hijau dalam pembangunan nasionalnya, tetapi juga mengkampanyekan ekonomi biru (Blue Economy), di mana laut menjadi bagian integral untuk tujuan pembangunan yang berkelanjutan tersebut (Sustainable Development Goals). Dengan demikian, secara eksplisit Presiden RI, Bapak Dr. H. Bambang Susilo Yudhoyono, telah mengarahkan konsep ekonomi biru sebagai grand design pembangunan kelautan nasional di masa depan (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012).
            Laut sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa harusnya dapat dijadikan sebagai salah satu pilar utama untuk membantu mengakselerasi terwujudnya kemakmuran dan kejayaan bangsa Indonesia. Laut bagi NKRI juga memiliki makna dan fungsi yang sangat strategis, yaitu laut sebagai: (1) wilayah kedaulatan bangsa, (2) lingkungan dan sumberdaya, (3) media kontak sosial, ekonomi, dan budaya, (4) geostrategi, geopolitik, geokultural, dan geoekonomi negara, dan (5) sumber dan media penyebar bencana alam.
            Kelautan Indonesia kedepan diharapkan dapat menjadi arus utama mainstream (arus utama) pembangunan nasional dengan memanfaatkan ekosistem perairan laut beserta segenap sumberdaya yang terkandung di dalamnya secara berkelanjutan (on a sustainable basis) untuk kesatuan, kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Keinginan tersebut dijabarkan dalam lima tujuan yang harus dicapai, yaitu: (1) Membangun jaringan sarana dan prasarana sebagai perekat semua pulau dan kepulauan Indonesia, (2) Meningkatkan dan menguatkan sumber daya manusia di bidang kelautan yang didukung oleh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (3) Menetapkan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, aset-aset, dan hal-hal yang terkait dalam kerangka pertahanan negara, (4) Membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan, dan (5) Mengurangi dampak bencana pesisir dan pencemaran laut (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012).
            Kepastian perundang-undangan di bidang kelautan perlu disusun dan ditetapkan sebagai jaminan yang akan memberi kepastian hukum dan akan menjadi rambu-rambu dalam pengelolaan pembangunan kelautan. Dukungan legislatif terhadap eksekutif dalam menyusun rencana anggaran pembangunan yang terkait dengan bidang kelautan sangat penting untuk meningkatkan kapasitas pembangunan kelautan nasional. Oleh karena itu, sudah saatnya sekarang ini diperlukan perubahan visi pembangunan nasional dari visi daratan (kontinental) menjadi visi Indonesia sebagai negara kepulauan. Perubahan visi ini harus disertai oleh kesiapan SDM kita dalam mengelola  pembangunan kelautan  tersebut secara berkelanjutan. Selain itu juga agar peran ekonomi kelautan dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan kemakmuran bangsa maka diperlukan sebuah pergeseran paradigma pembangunan yang lebih memahami jatidiri bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari dan negara kepulauan terbesar didunia serta memadukan kekuatan ekonomi berbasis darat dan laut sebagai sebagai sinergi kekuatan ekonomi nasional (Dahuri, R., 2013).


DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, R., 2012, Kelautan atau Maritim?, shnews.co, Rabu, 13 Juni 2012
Atmadja, M., 1996, Eksistensi Indonesia sebagai Negara Kepulauan, disampaikan pada peringatan Sarasehan Syukuran Makassar Serui (SSMS96) di Ujung Pandang, 30 Juli 1996, dalam rangka mengenang 50 tahun pembuangan ketujuh tokoh pergerakan kebangsaan Makassar ke Serui, Yapen, Irian Jaya
Dahuri, R., 2013,  Momentum Mengembalikan Kejayaan Negara Maritim, Koran Sindo, Jum'at,  13 Desember 2013
Dewan Kelautan Indonesia, 2011, Satukan NKRI Dengan Mewujudkan Negara Maritim Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/144599-mewujudkan-indonesia-sebagai-negara-maritim-yang-maju.html
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012, Kebijakan Ekonomi Kelautan dengan Model Ekonomi Biru, Jakarta.
Kompas, 2011, Mengubah Wawasan, Membangun Kelautan, edisi 8 Februari 2011, Jakarta.
             Kompas, 2011, Indonesia Belum Bisa Jadi Negara Maritim, edisi 9 Februari 2011, Jakarta.

Baca Selengkapnya ....

Perdagangan Hiu Martil dan Koboi Harus Ada Izin

Posted by Unknown Tuesday, September 16, 2014 1 comments
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui UPTD Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar melakukan sosialisasi mengenai jenis Hiu yang dilindungi dan dimanfaatkan di sejumlah pertokoan di Pateten Bitung yang menjual sirup, daging dan berbagai bagian ikan Hiu, Selasa (9/9).
"Jadi berdasarkan Konferensi COP Cites di Mexico 2013 yang memasukan 4 jenis hiu yang termasuk dalam Appendix II Cites tidak bisa diperdagangkan bebas yakni, hiu martil yang terbagi tiga jenis yaitu Sphyrna Lewini, Sphrna Mokarran dan Sphyrna Zygaena serta hiu koboi dalam bahasa latin Carcarinus Longimanus," tutur Kris Handoko, Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian BPSPL kepada Tribun Manado.
Dijelaskannya, pemberlakuan itu akan ditetapkan di Indonesia pada tanggal 14 September, untuk ekspor dan impor keempat jenis Hiu harus menggunakan perizinan Cites atau perdagangan internasional. "Ini bertujuan untuk pengendalian jenis ikan Hiu yang terancam punah," tambahnya.
Menurutnya ikan hiu dari tangkapan nelayan di Bitung yang di ekspor keluar negeri melalui Manado sampai September 2014 sebanyal 4 ton lebih, didominasi sirup hiu ke Hongkong. "Saat ini belum terdata apakah jenis hiu yang diekpor di lindungi atau tidak karena baru pemberlakuan minggu depan. Dari hasil pengecekan lapangan dan wawancara penjual, tidak ada dan jarang ditemukan di Kota Bitung ke empat jenis hiu di atas," tukasnya. *

http://manado.tribunnews.com/2014/09/09/perdagangan-hiu-martil-dan-koboi-harus-ada-izin

Baca Selengkapnya ....

BUDIDAYA KARANG HIAS DONGGALA

Posted by Unknown Friday, March 21, 2014 0 comments

Baca Selengkapnya ....

Ikan Raksasa berat 379 Kg ditemukan di Kabupaten Tolitoli

Posted by Unknown Wednesday, March 12, 2014 0 comments
Pada tanggal 28 Februari 2014 telah ditemukan ikan Mola-Mola (sun fish) di perairan kabupaten Tolitoli tepatnya di sekitar pulau Simatang Tolitoli yang secara tidak sengaja tersangkut rawai oleh nelayan pemancing tuna, kemudian nelayan tersebut menarik ikan Mola-Mola tersebut ke perairan sekitar Galumpang dan akhirnya Mola-Mola tersebut tersangkut di jaring Kapal "Burung Laut" milik bapak Edy (kapal penangkap cakalang), pada saat itu para awak kapal Burung laut menebar jaring untuk menangkap ikan ikan kecil sebagai umpan cakalang.
Mengetahui ada ikan besar yang tersangkut di jaring maka para awak kapal menarik dengan sekuat-kuatnya ikan tersebut sehingga berhasil dinaikkan ke atas kapal (pada saat itu para nelayan tidak mengetahui sama sekali jenis ikan yang baru saja mereka tarik tersebut dan menganggap ikan tersebut sebagai ikan aneh. Malam harinya setelah mendaratkan ikan cakalang hasil tangkapannya, para nelayan yang kebingungan dengan ikan besar tersebut kemudian melapor kepada Bpk.Edy sebagai pemilik kapal Burung Laut dan pak Edy juga tidak mengetahui jenis ikan tersebut akhirnya menyerahkan ikan tersebut kepada Bpk. H.Bahar  untuk disimpan di coldstorage yang berada di dekat rumahnya di Jl.Wolter Monginsidi Kel.Nalu, sambil terus mencari informasi tentang jenis ikan tersebut.

Setelah disimpan selama 2 hari dan masih tidak diketahui jenisnya apa, akhirnya pak Bahar memberitahukan kepada Bpk.Hardiyan selaku kadis DKP kab.Tolitoli dengan maksud agar ikan tersebut dapat diidentifikasi sekaligus berkonsultasi terkait dengan apa yang sebaiknya akan dilakukan terhadap ikan aneh tersebut.

Dari pihak dinas KP Tolitoli juga tidak mengetahui jenis ikan tersebut dan akhirnya memberitahukan perihal ikan tersebut kepada penanggung jawab wilker  karantina ikan di Tolitoli. Setelah dilihat akhirnya dapat diidentifikasi bahwa ikan besar yang dianggap aneh tersebut merupakan ikan jenis ikan Mola-Mola (Sun Fish) dengan beratnya setelah ditimbang 379kg, dalebarnya 2m sedangkan panjangnya 1,2m.

Awalnya mereka berencana membuang ikan  tersebut ke laut karena takut mengkonsumsi dagingnya. Namun setelah diinformasikan bahwa daging ikan Mola-Mola tersebut bisa dimakan, bahkan menjadi makanan eksklusif di Jepang dan Hongkong. Akhirnya merekapun membelah ikan tersebut kemudian mengambil dagingnya untuk dikonsumsi. Salah satu siripnya untuk di awetkan di Wilker Karantina Ikan Tolitoli dan ada yang diserahkan ke BPSPL Makassar untuk diuji genetik DNA - nya.

Sumber : Rosihan Anwar (Penanggung jawab Wilker Karantina Ikan Tolitoli)



Baca Selengkapnya ....

Profil Kota Makassar

Posted by Unknown Tuesday, March 11, 2014 0 comments
Secara geografis, Kota Makassar terletak di pesisir pantai barat bagian selatan Sulawesi Selatan, pada koordinat antara 119 ° 18‟ 27,97” sampai 119° 32‟ 31,03” Bujur Timur dan 5° 30‟ 18” - 5° 14‟ 49” Lintang Selatan. Ketinggian kota ini bervariasi antara 0 – 25 meter dari permukaan laut, suhu udara antara 20° C - 32° C. Selain memiliki wilayah daratan, kota Makassar juga memiliki wilayah kepulauan yang dapat dilihat sepanjang garis pantai Kota Makassar. Pulau- pulau ini merupakan gugusan pulau-pulau karang sebanyak 12 pulau yang lebih dikenal dengan nama Kepulauan Spermonde.























Kota Makassar merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan kota terbesar keempat di Indonesia yang memiliki luas areal 175,79 km2 dengan Panjang garis 52,8 km yang terdiri dari garis pantai daerah pesisir sepanjang 36,1 Km, serta garis pantai pulau-pulau dan gusung sepanjang 16,7 km. Kota Makassar memiliki jumlah penduduk 1.339.374 jiwa, sehingga kota ini sudah menjadi kota Metropolitan. Secara administratif, Kota Makassar terdiri dari 14 kecamatan dan 143 kelurahan.
Batas-batas administratif Kota Makassar yaitu sebagai berikut:
Batas Utara : Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Batas Selatan : Kabupaten Gowa
Batas Timur : Kabupaten Maros
Batas Barat : Selat Makasar

Adapun wilayah administrasi kota Makasssar meliputi 8 kecamatan, seperti tabel berikut :

Kawasan pantai Makassar dapat dibagi atas daerah pantai utara yang diwakili pantai untia, dan pantai selatan merupakan daerah tanjung bunga. Pantai Untia merupakan daerah teluk yang menjorok masuk kedalam daratan memiliki pengaruh gelombang rendah karena telah hanya mendapat pengaruh dari ombak pecah dengan tinggi gelombang interval 1,1 sampai 1,5 m, sementara arus yang terjadi sekitar pantai Untia juga dengan kecepatan rendah berkisar 0,051 sampai 0,10 m/det (76,79 %). Meskipun arus tergolong rendah namun untuk ruang rencana patut mempertimbangkan akan arus residu yang merupakan arus sisa saat terjadnya pasang yang mengarah keutara berupa arus susur pantai. Di sekitar ruang pantai utara tidak terdapat daerah abrasi, yang diketahui melalui adanya tumbuhan mangrove yang tumbuh di sepanjang garis pantai dan agent transpor sedimen dengan kekuatan relatif rendah.
Pantai selatan Makassar dengan daerah Pantai Maccini Sombala (Tanjung Bayang, Pantai Akkarena, Tanjung Bunga dan Pantai Losari) merupakan daerah berpasir dengan tingkat kemungkinan abrasi tinggi karena daerah ini memiliki porositas tinggi. Karakteristik angkutan sedimen mempengaruhi kejadian abrasi terutama didaerah tanjung bunga dan Akarena. Pantai terkikis dan sedimenya terdistribusi kearah utara dan masuk kepantai losari. Proses tersebut dijelaskan dalam proses angkutan sediment. Angkutan sedimen di pantai Tanjung Bayang, Pantai Akkarena, dan Tanjung Bayang banyak terakumulasi di Pantai Losari dan daerah pelabuhan. Daerah Tanjung Bayang yang banyak mendapat akumulasi lansung dari sungai Jeneberang berkisar 94.53 gr/L/Hari, Pantai Akkarena dengan angkutan tertinggi 245.09 gr/L/Hari dan Tanjung Bunga berkisar 119.144 gr/L/Hari. Sedangkan Pantai Losari yang kini lebih sebagai bejana sedimen akibat kondisi perairan yang semi tertutup lebih rendah di banding pantai yang lain, yaitu 11.3706 gr/L/Hari akibat jarak antara muara sungai Je‟neBerang sebagai sumber sedimen sangat jauh dan kondisi perairan yang sangat tenang dan tidak banyak mendapat pengaruh dari faktor oseanografi seperti arus perairan yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam proses transport sedimen. Pola tersebut membentuk sebaran angkutan sedimen dan proses terjadinya perubahan garis pantai (erosi dan akresi) yang ada di sepanjang pantai tanjung bayang hingga pantai Losari Makassar. Kondisi pantai yang terbuka di Tanjung Bayang, Pantai Akkarena dan Tanjung Bunga sangat memudahkan terjadinya perubahan garis pantai oleh tenaga-tenaga pengangkutan, pada pengamatan selama penelitian di dapatkan adanya daerah-daerah yang tererosi dengan potensi keberlanjutan erosi yang semakin meningkat. Peningkatan kejadian semakin berkurangnya daratan di sekitaran Tanjung Bunga di juga di sebabkan oleh kurangnya deposisi sedimen yang berasal dari sungai Jeneberang sehingga kalau dulunya terjadi akresi hingga membentuk delta yang sangat besar sekarang justru sebaliknya, terjadi setelah adanya bangunan bendungan Bili Bili di aliran sungai Jeneberang dan penutupan muara sungai bagian utara. Peningkatan sedimen tersuspensi di pantai Losari oleh karena daerah ini merupakan daerah yang menampung banyak jenis sedimen tersuspensi dari berbagi sumber yang didukung dengan semakin melemahnya arus didaerah tersebut.

Baca Selengkapnya ....

REKLAMASI

Posted by Unknown Sunday, March 9, 2014 0 comments

REKLAMASI adalahkegiatanyang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumberdaya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase(UUPWP3K, 2007)

Baca Selengkapnya ....

Tugas Pokok dan Fungsi Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Makassar

Posted by Unknown 0 comments
BPSPL Makassar dibentuk melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor Per.18/MEN/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut.
BPSPL Makassar memiliki tugas melaksanakan pengelolaan meliputi antara lain perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas BPSPL menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan evaluasi di bidang perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;
2. Pelaksanaan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;
3. Pelaksanaan mitigasi bencana, rehabilitasi, dan penanganan pencemaran sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;
4. Pelaksanaan konservasi habitat, jenis, dan genetika ikan;
5. Pelaksanaan pengawasan lalu lintas perdagangan jenis ikan yang dilindungi;
6. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil;
7. Fasilitasi penataan ruang pesisir dan laut;
8. Pelaksanaan bimbingan pengelolaan wilayah pesisir terpadu serta pendayagunaan pulau-pulau kecil;
9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
BPSPL Makassar memiliki visi:
Mewujudkan keterpaduan yang menyeluruh dalam pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan dan berkeadilan
Sedangkakan misinya adalah:
1. Meningkatkan pemahaman dan peran pemerintah daerah terhadap pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
2. Meningkatkan keterpaduan dan harmonisasi antar pemangku kepentingan sosialekonomi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
3. Mewujudkan kesesuaian pembangunan wilayah pesisir dengan wilayah sekitarnya.
4. Menjamin terlaksananya proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu, berkelanjutan, dan berkeadilan.
5. Menjamin pelestarian dan keberlangsungan sumberdaya hayati laut, pesisir dan pulau-pulau kecil, serta keseimbangan ekosistemnya.
BPSPL Makassar dikepalai oleh seorang Kepala Balai (Eselon III) dengan 3 pejabat Eselon IV, yaitu Kepala Sub-Bagian Tata Usaha, Kepada Seksi Program dan Evaluasi, dan Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian. Di bawah Kepala Balai, terdapat kelompok jabatan fungsional. Saat ini BPSPL Makassar didukung oleh 25 Pegawai Negeri Sipil dan 8 Pegawai Honorer.


Baca Selengkapnya ....

RAPAT KERJA TEKNIS LINGKUP DITJEN KP3K

Posted by Unknown Wednesday, March 5, 2014 0 comments
Photo by : Rahmat Hidayat
Rapat Kerja Teknis Lingkup Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan dilaksanakan di Hotel Ibis Bandung tanggal 4 - 6 Maret 2014. Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dr. Sudirman Saad yang sekaligus menyampaikan tentang
Arah Kebijakan Pembangunan KP3K TAHUN 2015 – 2019. Adapun pointer / garis besar yang disampaikan adalah :
- KP3K sedang mencoba membangkitkan cita – cita besar menjadikan Indonesia menjadi Negara Maritim.
- Mandat baru tentang reklamasi.
- Pengembangan kota – kota besar akan ke arah laut melalui reklamasi.
- Makassar akan reklamasi 3.000 ha, Batu Bara akan reklamasi 1.000 ha,
- PP No. 26 tahun 2011 ada lebih 115 kabupaten kota  dari Kawasan Strategis Nasional merupakan kewenangan pusat.
- Persoalan kelautan lainnya adalah potensi yang sangat besar yang sudah dikelola KKP baru sebatas perikanan. Sedikit tentang garam. Ada bioteknologi laut, farmakologi laut dan banyak produk yang memiliki nilai yang tinggi dan belum dimanfaatkan.
- KKP tidak boleh lagi hanya mengurus perikanan, masih banyak di luar perikanan yang bisa menjadi focus kegiatan.
- Potensi landas kontinen belum dimanfaatkan.
- UNCLOS mengakui laut di sisi dalam atau dari garis-garis terluar pulau adalah kedaulatan Negara Indonesia.
- Pipa kabel bawah laut menjadi kewenangan KKP.
- Perda RZWP3K bukan hanya untuk sektor KP3K, tapi milik seluruh kepentingan unit kerja yang memanfaatkan wilayah P3K.
- Pengalaman pahit di kehutanan tentang HPH, namun aspek rehabilitasi hutan yang rusak tidak sebanding, dan ini tidak boleh terjadi di kawasan pesisir dan laut.  Indonesia membutuhkan 35 juta Ha kawasan konservasi dari luas laut yang ada.
- Alur bukan hanya berfungsi dalam hal pelayaran, namun untuk menata pipa bawah laut dan migrasi ikan – ikan yang dilindungi.
- Pelaksanaan reklamasi diatur pada UU No. 1 tahun 2014 mewajibkan ada 2 ijin yang harus ada. Yaitu ijin lokasi dan ijin pelaksanaan.
- Atol untuk garam Anambas, P. Seribu, Raja Ampat yang sangat bagus untuk dikembangkan.
- Dubai tidak memiliki sumber daya alam namun karena reklamasinya mengubah Dubai menjadi daya tarik wisata yang luar biasa.
- Ijin pengelolaan BMKT sudah diatur di UU No. 1 tahun 2014 yang memberi kejelasan tentang kewenangan KKP bukan dari Kebudayaan.


Baca Selengkapnya ....

Kapal Survei Kondisi Terumbu Karang Tenaga Matahari

Posted by Unknown Tuesday, March 4, 2014 0 comments
Kapal Tenaga Surya Kapal katamaran made in Indonesia, sukses menempuh perjalanan dimulai dari Tanjung Burung, Tangerang sampai Pantai Putri Duyung, Ancol, Jakarta. I foto : trobos.com - See more at: http://logilmu.blogspot.com/2013/09/kapal-tenaga-surya-made-in-luar-negeri.html#sthash.uANPiIb8.dpuf

Hal yang menarik ketika menghadiri pembukaan Rapat Kerja Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di Hotel Panghegar Bandung tanggal 3 Maret 2014 salah satunya adalah melihat model Kapal Katamaran Tenaga Matahari. Kapal ini sangat cocok untuk melakukan survey kondisi terumbu karang yang ramah lingkungan karena menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya.

Dilansir dari trobos.com, 7 peneliti dari Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) untuk mengoptimalkan energi surya tersebut melalui solar panel sebagai sumber penggerak motor listrik pada kapal katamaran (lambung ganda). Mereka adalah Donald Manurung sebagai ketua tim, serta anggota yang terdiri atasHandy Chandra, Permana Ari S, Indra Pratama, Dwiyoga Nugroho, Sofiyan Muji P, dan Oo A Rosyid.

Pengujian lapangan awal Februari lalu menunjukkan hasil yang menggembirakan. Menurut Donald, kapal mampu mencapai kecepatan 4 knot atau 8 km/jam serta jarak tempuh hingga 15 mil laut atau 30 km pada putaran maksimum motor. Dan wahana ini mampu berlayar di sekitar pantai dengan ketinggian gelombang maksimum 0,5–0,8m. Perjalanan tersebut dimulai dari Tanjung Burung, Tangerang sampai Pantai Putri Duyung, Ancol, Jakarta.
- See more at: http://logilmu.blogspot.com/2013/09/kapal-tenaga-surya-made-in-luar-negeri.html#sthash.uANPiIb8.dpuf

Baca Selengkapnya ....

Budidaya Karang Hias di Kabupaten Donggala

Posted by Unknown Thursday, February 27, 2014 0 comments
Data tentang kerusakan terumbu karang di Indonesia pada umumnya sudah banyak diketahui secara luas yaitu sekitar 60 - 70 % dari karang yang ada. Ditambah lagi dengan adanya kuota pengambilan karang hias dari alam yang sumber lokasi pengambilannya tidak bisa diketahui secara pasti karena ijin ambil dari BKSDA hanya menujukkan lokasi Provinsi.  Sehingga tingkat kecenderungan akan terus mengalami degradasi sumberdaya terumbu karang di satu tempat di kemudian hari akan semakin tinggi jika tidak dibarengi dengan kegiatan rehabilitasi / restorasi terhadap terumbu karang yang rusak tersebut.

Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar sebagai salah satu Management Authoriy berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 tahun 2008 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan telah dimandatkan untuk secara langsung melakukan upaya konservasi; diantaranya konservasi terumbu karang melalui pendekatan pemberdayaan berbasis masyarakat. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan mengembangkan budidaya karang hias berbasis masyarakat di Desa Kabonga Kecil Kecamatan Banuwa Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

Kegiatan budidaya karang hias ini adalah berupa pembelajaran secara teori oleh beberapa narasumber. Dilanjutkan dengan pembuatan rak-rak transplantasi (rak indukan / F0 dan rak anakan / F1), penanaman bibit karang hias di atas rak dan penempatannya di bawah laut (deploy) menggunakan alat selam (Scuba).
Pelatihan ini diikuti oleh salah satu kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) yang ada di Kabupaten Donggala yaitu Kelompok Kerapu yang beranggotakan 10 orang.



Baca Selengkapnya ....

Jenis - Jenis Paus

Posted by Unknown Friday, February 7, 2014 0 comments
Penghuni terbesar lautan adalah paus. Jenis paus yang dikenal sebagai “paus biru” mempunyai berat lebih dari 150,000 kilogram dan panjangnya lebih dari 30 meter. Untuk bisa lebih membayangkan ukuran paus ini, coba lihat bangunan bertingkat lima, paus biru panjangnya sama dengan tinggi bangunan tersebut. Sementara itu, ingat bahwa berat ikan paus sama dengan berat 25 sampai 30 ekor gajah.
Baiklah, bagaimana seekor ikan raksasa dapat menyelam hingga kedalaman 800 – 1000 meter dan kembali ke permukaan dengan mudah? Sebagai contoh, bayangkan sebuah kapal dengan bobot 150 ton dan panjang 30 meter. Jika kapal itu tenggelam ke dasar laut sedalam 1000 meter, akan membutuhkan operasi besar-besaran selama bertahun-tahun untuk mengangkatnya kembali. Namun dengan ijin Allah, seekor paus dapat muncul ke permukaan dalam waktu 15 – 20 detik. Karena tulang paus terbuat dari bahan berongga yang terisi minyak, ia dapat dengan mudah mengapung di permukaan air.
Paus juga sangat terampil menyelam. Allah telah menciptakan tubuhnya sangat tahan terhadap tekanan yang tinggi di kedalaman air laut. Oksigen yang mengalir dalam darah dan otot-ototnya bercampur dengan zat-zat kimia memberinya tenaga saat di dalam air atau saat tidak bernafas. Paus mempunyai sistem sirkulasi yang khas yang dapat mengalirkan darah secara langsung dari organ menuju otak. Melalui cara ini, sampai saat paus muncul di permukaan air untuk bernafas, ia tetap dapat mengirim oksigen di dalam tubuhnya secara langsung ke otak, organ yang paling membutuhkan oksigen.
Sistem hebat yang membuat kagum para ilmuwan ini adalah perwujudan dari keahlian Allah. Melalui cara ini paus dapat tetap berada di bawah laut selama kurang lebih 15 – 20 menit tanpa bernafas.
Selain itu, tidak seperti manusia, paus tidak menderita ‘bend’ (kejutan) ketikan muncul secara cepat ke permukaan air.
Kalian mungkin akan bertanya apa itu ‘bend’. ‘Bend’ adalah rasa sakit akibat penurunan tekanan di sekitar kita secara tiba-tiba. Saat penyelam ingin menyelam jauh ke dalam air, mereka berhenti sejenak di kedalaman tertentu dan menyesuaikan tubuhnya dengan tekanan di sekitarnya agar tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan air. Cara ini membuat mereka mampu menyelam sangat dalam secara perlahan-lahan. Tapi ingat mereka perlu berhenti dan beristirahat pada jarak tertentu selama mereka kembali ke permukaan air. Jika tidak, pembuluh darah penyelam akan sakit atau pecah yang dapat mengakibatkan kematiannya. Ikan paus tidak mempunyai masalah tersebut, karena Allah telah memberi makhluk hidup apa yang diperlukan untuk hidup di lingkungannya. Ikan laut dapat hidup di lautan seperti halnya manusia yang dapat hidup di daratan.
Kalian mungkin tahu bahwa paus menyemburkan air dari lubang di atas kepalanya. Tahukah kalian bahwa lubang itu memang hidungnya? Paus menggunakan hidungnya hanya untuk bernafas. Banyak orang berpikir bahwa paus hanya menyemburkan air dari lubang tersebut. Yang benar adalah, paus melepaskan udara dari dalam paru-parunya. Karena udara ini mengandung uap air dan suhunya lebih panas daripada udara luar, ini tampak sebagai air dari kejauhan.
Badan paus biasanya berbentuk seperti torpedo dan sangat cocok untuk berenang dalam air. Sementara itu jika kebanyakan ikan ekornya tegak lurus dengan permukaan air, ekor paus melintang dan sejajar dengan permukaan air. Dengan ekor seperti ini, ikan paus mampu mendorong dirinya ke depan di dalam air.
Dibawah kulit ikan paus ada lapisan lemak yang tebalnya sekitar 50 centimeter. Fungsi lapisan lemak ini untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap sekitar 34 – 37 derajat celcius
Pada bagian ini, mungkin berguna untuk mengingatkan kalian tentang hal berikut: berkebalikan dengan dugaan orang kebanyakan, paus dan ikan lainnya tidak minum air laut karena air garam berbahaya bagi mereka. Karena itulah mereka mencukupi kebutuhan airnya dari makanan yang ditelannya.
Setiap tahun di bulan Desember dan Januari, paus abu-abu berpindah dari Laut Utara ke pantai selatan Amerika Utara dan sampai di California. Tujuan mereka berpindah ke air yang lebih hangat adalah untuk melahirkan bayinya. Yang menarik adalah paus betina yang hamil tidak makan apapun sepanjang perjalanan mereka, karena ia sama sekali tidak membutuhkannya. Selama hari-hari panjang musim panas, ia telah banyak makan dari laut yang subur di Utara, karenanya ia telah menyimpan cukup tenaga untuk perjalanan yang panjang. Setelah ikan paus betina mencapai pantai di Meksiko barat, ia segera melahirkan bayinya. Bayi ikan paus menyusu induknya dan menyimpannya sebagai lemak sebanyak mungkin. Persiapan ini membuat mereka kuat untuk berpindah kembali, yang dimulai di bulan Maret.
Seperti mamalia lainnya, paus juga menyusui anaknya. Tapi bayi paus tidak menyusui induknya karena mereka beresiko menelan air laut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, air laut berbahaya bagi paus. Yang menarik, seperti halnya ikan lumba-lumba,ada otot yang mengelilingi kelenjar susu paus betina. Ketika paus menggerakkan otot ini, tekanan yang dihasilkan membuat induk tersebut mampu menyemprotkan air susu langsung ke dalam mulut bayinya. Air susu paus berbeda dengan yang biasa kita kenal. Bentuknya hampir seperti padatan dan sangat berlemak. Karena wujudnya seperti itu, air susu tersebut tidak dapat tercampur dengan air laut. Zat yang diminum – atau lebih tepatnya dimakan – bayi paus tersebut akan terlarut di dalam perut. Makanan yang terlarut ini juga mengandung air yang dibutuhkan oleh bayi paus. Seperti yang telah kita ketahui, Allah telah menyediakan bayi paus dengan makanan yang paling sempurna.
Lapisan berminyak, yang tembus pandang menutupi mata paus untuk melindunginya dari berbagai efek yang membahayakan dari air laut. Paus mempunyai indera peraba dan pendengaran yang tajam. Ia mengetahui arah di dalam air dengan mengikuti gema suara yang dibuatnya. Cara kerja indera tersebut mirip dengan radar. Sesungguhnya, keistimewaan paus ini menjadi ilham bagi pembuatan radar. Para ilmuwan mempercayai bahwa suara-suara yang ditimbulkan oleh paus berisi bahasa yang sangat rumit. Bahasa ini sangat penting dalam hubungan dan komunikasi di antara mereka.
Saat naik kepermukaan ikan paus senang sekali mengeluarkan air dan menyemprotkannya ke atas untuk ancang-ancang dalam mengambil nafas seperti gambar disamping ini. Karena paus merupakan jenis mamalia terbesar yang hidup dilaut dan bernapas dengan paru-paru seperti manusia. Jadi tidak bernapas dengan insang seperti ikan pada umumnya. Jenis ikan paus yang terlihat seperti gambar terakhir merupakan jenis species paus yang terbaru, dan para ilmuwan belum bisa menentukan jenis paus ini jadi species ini belum diberi nama. Dan hewan ini sangat langka sekali, sehingga keberadaannya harus dijaga betul.

Jenis-jenis Paus

Paus atau lodan (khusus yang bergigi dan bukan berukuran kecil) adalah sekelompok mamalia yang hidup di lautan. Sebutan “paus” diberikan pada anggota bangsa Cetacea yang berukuran besar. Meskipun dalam bahasa Indonesia paus sering disebut “ikan paus”, paus sebenarnya bukanlah tergolong dalam keluarga ikan. Paus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:* bernapas melalui paru-paru
* mempunyai rambut (sedikit, hampir tidak ada bagi paus dewasa)
* berdarah panas
* mempunyai kelenjar susu
* mempunyai jantung dengan empat ruang
Paus purba berevolusi pada pertengahan tempo Eocene, kira-kira 50 juta tahun yang lalu. Salah satu paus terawal yang telah punah adalah Basilosaurus yang mempunyai kepala kecil bermoncong menonjol dan bergigi. Basilosaurus mempunyai panjang 25 meter.
Fosil menunjukkan bahwa paus berasal dari hewan daratan berkuku, kemungkinan dari hewan seperti Mesonychid (hewan seperti serigala yang tinggal di pesisir pantai) yang berangsur-angsur kembali menghunii lautan sekitar 50 juta tahun yang lalu. Satu lagi kemungkinan hewan lain yang berubah menjadi paus, adalah Ambulocetus, mamalia seukuran anjing laut namun memiliki panjang 3 meter seberat 325 kilogram.
Pada masa kini dikenal dua kelompok paus, yaitu paus bergigi (Odontoceti) dan paus tidak bergigi (Mysticeti). Paus Odontoceti yang bergigi merupakan pemangsa yang memakan ikan, sotong, dan mamalia laut, mempunyai satu lubang pernapasan. Paus bergigi berkerabat dekat dengan lumba-lumba dan pesut. Paus tidak bergigi berukuran lebih besar daripada ikan paus bergigi dan mempunyai struktur yang dikenal sebagai balin yang berbentuk sikat. Struktur ini berguna untuk menyaring plankton, makanannnya, di air. Paus berbalin mempunyai dua lubang pernapasan.
Berikut jenis paus yang ada di dunia:
1. Bowhead Whale / Balaena mysticetus

Adalah paus baleen dari keluaarga Balaenidae. Paus hitam tanpa sirip dorsal, yang dapat tumbuh hingga panjang 20 meter. Perkiraan beratnya dapat mencapai 136 ton, beda tipis dengan paus biru, walaupun panjang maksimumnya tidak sepanjang paus lain.Habitatnya berada pada perairan Antartika dan sub-Antatika, tidak seperti paus lain yang bermigrasi untuk makan atau berkembang biak. Bowhead mungkin termasuk mamalia terpanjang dan juga memiliki mulut terbesar.
Bowhead juga merupakan salah satu target perburuan. Populasi awalnya berkurang sebelum adanya memorandum di tahun 1966. Estimasi populasinya saat ini sekitar 24,900, turun hampir separuhnya dari perkiraan awal sekitar 50,000. Kasian banget gan.
2.North Atlantic Right Whale, Eubalaena glacialis
The North Atlantic right whale (Eubalaena glacialis yang artinya “baik, atau benar, paus dari es”) termasuk juga paus baleen, satu dari tiga spesies yang termasuk dalam keluarga Eubalaena, namun sebelumnya sempat diklasifikasikan dalam spesies tunggal (sempet sok tau yang klasifikasiin
Sekitar 400 paus ini hidup di lautan Atlantik. Mereka bermigrasi pada saat mencari makan di teluk Maine, Georgia dan Florida, sebuah area lautan yang cukup padat dengan lalu-lintas kapal kargo.Paus dewasa memiliki panjang rata-rata 11–17 m dan memiliki berat 17 ton; spesies terbesar yang pernah diukur memiliki berat 17 ton dan panjang 18 meter  dan yang perempuan bisa lebih gede lagi gan .
Tidak seperti paus lain, paus ini lebih seneng ngambang, datanya sedikit banget tentang paus ini, tapi dipercaya bisa hidup sampai 50 tahun, dan beberapa bisa hidup lebih dari 1 abad.
3. North Pacific Right Whale, Eubalaena japonica
North Pacific Right Whale (Eubalaena japonica) adalah spesies ikan paus balin kuat yang umum di Pasifik Utara hingga 1840, tetapi sekarang sangat langka karena penangkapan ikan paus abad ke-19 dan ke-20. Rupanya ada dua populasi dari spesies di Pasifik Utara. Populasi yang terjadi di Laut Bering bagian tenggara dan bagian timur Pasifik Utara mungkin 50 paus atau kurang. Sebuah populasi yang sangat buruk dikenal di Laut Okhotsk antara Kepulauan Kuril dan Sakhalin Pulau di Rusia mungkin sekitar 300 atau lebih hewan, tetapi hampir tidak ada data populasi ini. Meskipun paus telah dilindungi dari penangkapan ikan paus sejak 1935, perburuan paus Soviet yang ilegal di tahun 1950-an dan 60-an menghabiskan jumlah mereka lebih lanjut. Uni Internasional untuk Konservasi Alam telah menyatakan keprihatinan bahwa nomor yang sekarang terlalu rendah untuk pemulihan, dan kepunahan yang mungkin tak terhindarkan. Menurut Pusat Keanekaragaman Hayati, E. japonica adalah paus yang paling terancam di Bumi.
4. Southern Right Whale, Eubalaena australis
Southern Right Whale (Eubalaena australis) adalah paus balin, salah satu dari tiga spesies yang diklasifikasikan dalam genus paus Eubalaena. Seperti paus Southern Right lain, Paus Southern Right mudah dibedakan dari yang lain oleh callosities di atas kepala, tanpa sirip punggung, dan mulut melengkung panjang yang dimulai di atas mata. Kulitnya berwarna abu-abu sangat gelap atau hitam, kadang-kadang dengan beberapa bercak putih pada perut. callosities paus kanan yang tampak putih karena koloni besar cyamids (kutu ikan paus). Hal ini hampir tidak bisa dibedakan dari Paus Atlantik Utara terkait erat dan Paus Southern Right Pasifik Utara, hanya menampilkan perbedaan tengkorak kecil. Mungkin callosities lebih sedikit di kepala dan di bibir yang lebih rendah dari dua spesies utara. Sekitar 12.000 Paus Southern Right tersebar di seluruh bagian selatan belahan bumi selatan..Ukuran maksimum dari betina dewasa adalah 18,5 m, dan sekitar 130 ton.Testis -nya (biji) mungkin terbesar dari setiap binatang, masing-masing dengan berat sekitar 500 kg. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan sperma adalah penting dalam proses perkimpoian.
Lapisan tebal dari isolasi lemak tidak memungkinkan bagi mereka untuk mengusir panas tubuh internal mereka di perairan tropis.
5. Fin Whale, Balaenoptera physalus
Fin Whale (Balaenoptera physalus), juga disebut paus finback, yg suka banyak bekerja, adalah mamalia laut yang termasuk dalam subordo paus balin. Ini adalah paus terbesar kedua dan binatang yang hidup terbesar kedua setelah paus biru, tumbuh hampir 27 meter.

Panjang dan langsing, tubuh Fin Whale kecoklatan-abu-abu dengan bagian bawah lebih pucat. Setidaknya ada dua subspesies berbeda: paus sirip utara di Atlantik Utara, dan paus sirip Antartika lebih besar dari Samudra Selatan. Hal ini ditemukan di semua samudra besar dunia, dari kutub sampai perairan tropis. Ini tidak hadir hanya dari perairan dekat dengan kantong es pada kedua kutub utara dan selatan dan daerah yang relatif kecil dari air laut terbuka. Kepadatan penduduk tertinggi terjadi di perairan hangat dan dingin. Makanannya terdiri dari ikan kecil, cumi, dan krustasea termasuk mysids dan krill.Seperti semua paus besar lainnya, paus sirip diburu pada abad kedua puluh dan merupakan spesies terancam. Hampir 750.000 paus sirip diambil dari belahan bumi selatan saja antara 1904 dan 1979 dan kurang dari 3.000 saat ini tinggal di daerah itu. Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional (IWC) telah mengeluarkan moratorium perburuan komersial ikan paus ini, meskipun Islandia dan Jepang melanjutkan perburuan: tahun 2009, Islandia mengambil 125 sirip ikan paus selama musim penangkapan ikan paus, dan Jepang mengambil 1 paus sirip Antartika di musim 2008-2009 tersebut. Spesies ini juga diburu oleh Greenlanders bawah ketentuan Subsistence Aborigin Paus dari IWC. Tabrakan dengan kapal dan suara dari aktivitas manusia juga secara signifikan mengancam pemulihan.
6. Sei Whale, Balaenoptera borealis
Paus Sei (dilafalkan / seɪ / atau / saɪ /), Balaenoptera borealis, adalah paus balin, rorqual terbesar ketiga setelah paus biru dan paus sirip. Mendiami sebagian besar samudra dan tengah laut, dan menyukai yang mendalam lepas pantai perairan. Ia menghindari kutub dan perairan tropis dan semi-tertutup badan air. Paus Sei bermigrasi setiap tahun dari perairan dingin dan subkutub di musim panas untuk ke perairan hangat dan subtropis.Mencapai 20 meter panjang dan berat 45 ton, Paus Sei sehari-hari mengkonsumsi rata-rata 900 kilogram makanan, terutama copepoda, krill, dan lainnya zooplankton. Binatang ini tercepat dari seluruh cetacea, dan dapat mencapai kecepatan hingga 50 kilometer per jam (31 mph), 27 knot) jarak pendek. Nama paus ini berasal dari bahasa Norwegia untuk pollock , seekor ikan yang muncul di lepas pantai Norwegia pada waktu yang sama tahun sebagai Paus Sei.

Setelah perburuan ikan paus komersial berskala besar selama abad kesembilan belas dan akhir-akhir kedua puluh ketika lebih dari 238.000 paus yang diambil, Paus Sei sekarang dilindungi secara internasional, walaupun perburuan terbatas terjadi di bawah program penelitian kontroversial yang dilakukan oleh Islandia dan Jepang pada tahun 2006, populasi di seluruh dunia sekitar 54.000, sekitar seperlima populasi pra-perburuan paus.
7. Bryde’s Whale, Balaenoptera brydei
Balaenoptera brydei adalah spesies cetacea, mamalia laut, dalam kelompok kompleks yang dikenal sebagai Paus Bryde. Mereka adalah-paling tidak dikenal dan dalam banyak hal yang paling tidak biasa dari rorquals. Mereka lebih kecil rorqual-standar tidak lebih dari 25 ton-lebih di perairan tropis dan subtropis ke laut kutub; sebagian besar pantai daripada pelagis, dan meskipun mereka mempertahankan karakteristik piring whalebone bahwa Mysticeti gunakan untuk saringan makhluk kecil dari perairan, makanan mereka terdiri hampir seluruhnya ikan.Paus Bryde ini dinamai atas nama dubes Norwegia untuk Afrika Selatan, Johan Bryde, yang membantu mendirikan stasiun perburuan paus pertama di Durban, Afrika Selatan pada tahun 1908.
Mereka berada secara luas di seluruh perairan tropis dan subtropis, dengan spesies yang terpisah, lebih kecil, kerdil ditemukan di Pasifik Barat tropis dan Asia Tenggara.
8. Blue Whale, Balaenoptera musculus
Paus Biru (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut yang termasuk dalam subordo paus balin (disebut Mysticeti). Paus Biru dapat mencapai hingga 33 meter panjang dan 180 metrik ton (200 ton singkat) atau lebih berat. Dalam volume, saat ini merupakan binatang terbesar yang diketahui telah ada.Panjang dan langsing, tubuh ikan paus biru itu bisa berbagai warna abu-abu kebiruan dan agak ringan bagian punggung bawah. Ada sedikitnya tiga perbedaan subspesies: B. m. musculus Atlantik Utara dan Pasifik Utara, B. m. intermedia Samudra selatan dan B. m. brevicauda (juga dikenal sebagai paus biru kerdil) ditemukan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan. B. m. indica, ditemukan di Samudra Hindia, mungkin menjadi subspesies lain. Seperti dengan paus balin lain, pola makannya berisi hampir secara eksklusif dari krustasea kecil yang dikenal sebagai krill.
Paus Biru sangat berlimpah di hampir seluruh samudra hingga awal abad kedua puluh. Selama lebih dari 40 tahun, mereka diburu sampai mendekati kepunahan dengan paus hingga dilindungi oleh komunitas internasional pada tahun 1966. Sebuah laporan tahun 2002 memperkirakan ada 5.000 sampai 12.000 paus biru di seluruh dunia, terletak di sedikitnya lima kelompok. penelitian yang lebih baru ke dalam subspesies Pygmy menunjukkan ini mungkin merupakan penurunan Sebelum perburuan paus., populasi terbesar berada di Antartika, dengan jumlah diperkirakan 239.000 (mencapai 202.000 hingga 311.000) Masih. hanya jauh lebih kecil (sekitar 2000) konsentrasi di setiap Pasifik Utara-Timur, Antartika, dan Samudra Hindia kelompok. Ada dua kelompok lebih di Atlantik Utara, dan setidaknya dua di Belahan Selatan.
9. Minke Whale, Balaenoptera acutorostrata
Paus minke diberi nama resmi oleh Lacepède pada 1804, yang menggambarkan bentuk kurcaci dari Balaenoptera acuto-rostrata.Paus minke adalah paus balin terkecil kedua. Setelah mencapai kematangan seksual (6-8 tahun), laki-laki rata-rata 6,9 meter dan perempuan 7,4 meter panjang, masing-masing. Perkiraan panjang maksimum bervariasi 9,1-10,7 meter untuk wanita dan 8,8-9,8 meter bagi laki-laki. Kedua jenis kelamin biasanya memiliki berat 4-5 ton pada saat dewasa, dan berat maksimum mungkin sebesar 14 ton.

Paus minke berwarna / hitam abu-abu. paus minke umum (berbagai belahan bumi utara) dibedakan dari paus lain dengan band putih pada sirip masing-masing. Tubuh biasanya hitam atau abu-abu gelap di atas dan putih di bawahnya. Paus Minke memiliki antara 240 dan 360 piring balin di setiap sisi mulut mereka. Sebagian besar panjang belakang, termasuk sirip punggung dan blowholes, muncul sekaligus ketika paus permukaan untuk bernapas.
Paus Minke biasanya hidup selama 30-50 tahun, dalam beberapa kasus mereka dapat hidup sampai 60 tahun.
10. Balaenoptera omurai
Balaenoptera omurai adalah spesies paus tentang yang hampir tidak ada yang diketahui datanya.Gambaran ilmiah paus ini dibuat dalam edisi November 20, 2003, oleh tiga ilmuwan Jepang Shiro Wada, Masayuki Oishi dan Tadasu K. Yamada. Ketiga ilmuwan menentukan keberadaan spesies dengan menganalisis morfologi dan DNA mitokondria dari sembilan individu-delapan tertangkap oleh kapal penelitian Jepang di akhir 1970-an di Indo-Pasifik dan spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1998 lebih dari sebuah pulau kecil di Laut Jepang. B. omurai menyerupai Paus Sirip (Balaenoptera physalus) dalam penampilan eksternal, tetapi lebih kecil.
Apakah klaim spesies baru akan diterima oleh komunitas yang lebih luas cetological masih harus dilihat. Bahkan para ilmuwan lain berhati-hati dalam tanggapan langsung mereka dengan pengumuman penemuan itu.. Dikutip di New York Times, Dr Howard C. Rosenbaum, ahli biologi konservasi dengan Wildlife Conservation Society, kata para peneliti Jepang telah melakukan “pekerjaan yang mengagumkan untuk setidaknya membuka pertanyaan, apakah ini merupakan spesies yang berbeda,” tapi menambahkan bahwa analisis DNA lebih perlu dilakukan.
Julukan khusus memperingati cetologist Jepang Hideo Omura, sehingga nama umum untuk spesies diterima akan Omura’s Paus.
Dalam edisi ketiga Mamalia Spesies Dunia, “spesies” yang diturunkan untuk menjadi sinonim dari Balaenoptera edeni. Namun penulis mencatat bahwa ini dikenakan revisi dari genus.ITIS Database daftar ini sebagai takson yang valid, mencatat sebuah peringatan pada sistematika disengketakan spesies ini, Balaenoptera Balaenoptera edeni dan brydei.
11. Humpback Whale, Megaptera novaeangliae
Ikan paus Humpback (Megaptera novaeangliae) adalah paus balin. Salah satu spesies rorqual besar, Paus dewasa memiliki panjang 12-16 meter dan berat sekitar 36 ton. Paus bungkuk ini memiliki bentuk tubuh yang berbeda, dengan sirip dada sangat panjang dan kepala bertonjol. Ini adalah hewan akrobatik, sering bermain menampar air. Paus Pria menghasilkan lagu paus yang kompleks, yang berlangsung selama 10 sampai 20 menit dan diulang untuk berjam-jam. Tujuan dari lagu yang belum jelas, meskipun tampaknya memiliki peran dalam perkimpoian.Ditemukan di samudera dan lautan di seluruh dunia, biasanya bermigrasi paus bungkuk hingga 25.000 kilometer setiap tahun. pakan ikan paus humpback hanya di musim panas, di perairan kutub, dan bermigrasi ke perairan tropis atau sub-tropis untuk berkembang biak dan melahirkan di musim dingin. Selama musim dingin, ikan paus humpback hidup dari cadangan lemak mereka. diet Spesies ‘terdiri sebagian besar krill dan ikan kecil. Ikan paus humpback memiliki beragam khasanah metode pemberian makan, termasuk teknik menyusui gelembung bersih.

Seperti paus besar lainnya, merupakan sasaran bagi industri penangkapan ikan paus. Karena perburuan, populasinya jatuh 90% diperkirakan sebelum moratorium penangkapan ikan paus diperkenalkan pada tahun 1966. Sejak sebagian pulih, namun tersangkut jaring alat tangkap, tabrakan dengan kapal, dan polusi suara juga tetap keprihatinan. Ada sedikitnya 80.000 paus bungkuk di seluruh dunia. Setelah diburu ke ambang kepunahan, ikan paus humpback sekarang dicari oleh pengamat paus, terutama dari bagian dari Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.
12. Gray Whale, Eschrichtius robustus
ikan paus (Eschrichtius robustus) adalah paus balin yang bermigrasi antara makan dan biak tahunan. Mencapai panjang sekitar 16 meter dan berat 36 ton, hidup 50-60 tahun. Nama umum paus berasal dari patch abu-abu dan bintik-bintik putih pada kulit yang gelap. Paus Gray pernah disebut ikan setan karena perilaku melawan mereka ketika diburu. Paus abu-abu adalah satu-satunya spesies dalam genus Eschrichtius, yang pada gilirannya merupakan satu-satunya genus dalam keluarga Eschrichtiidae. mamalia paus ini diturunkan dari filter-makan yang dikembangkan pada awal Oligosen, lebih dari 30 juta tahun yang lalu.

Paus abu-abu terdapat di timur Pasifik Utara (Amerika) populasi dan kritis barat Pasifik Utara (Asia) populasi. Populasi Atlantik Utara telah dipahami telah menjadi punah di abad ke-18. Namun, pada tanggal 8 Mei 2010, penampakan dari ikan paus abu-abu telah dikonfirmasi di lepas pantai Israel di Laut Mediterania, yang menyebabkan beberapa ilmuwan untuk pikir mereka mungkin repopulating tempat berkembang biak tua yang belum digunakan selama berabad-abad.
13. Sperm Whale, Physeter macrocephalus
Paus sperma, Physeter macrocephalus, adalah spesies mamalia laut, ordo Cetacea, ikan paus bergigi (odontocete) yang memiliki otak terbesar. Nama berasal dari zat lilin-putih susu, spermaceti, ditemukan di kepala binatang itu, karena kemiripannya dengan air mani. Paus sperma adalah satu-satunya anggota genus Physeter. The physeter sinonim Physeter merujuk pada spesies yang sama. Ini adalah salah satu dari tiga spesies yang tersisa di superfamili ikan paus sperma, bersama dengan paus sperma pygmy dan ikan paus sperma cebol.Dapat tumbuh sampai 20,5 meter panjang. Ini adalah hewan bergigi terbesar. Kepala bisa memakan hingga sepertiga panjang binatang ini. Ia memiliki distribusi kosmopolitan di lautan. Memakan cumi-cumi dan ikan, menyelam sedalam 3 kilometer (9.800 kaki), yang menjadikannya mamalia menyelam terdalam. Makanannya termasuk cumi-cumi raksasa dan kolosal. vokalisasi paus sperma mengklik adalah suara keras yang dihasilkan oleh binatang apapun, tapi fungsinya tidak pasti. Paus ini hidup dalam kelompok yang disebut polong. Polong dari perempuan dan muda mereka hidup terpisah dari laki-laki yang lebih tua. Para perempuan bekerja sama untuk melindungi dan perawat muda mereka. Perempuan melahirkan setiap tiga sampai enam tahun, dan perawatan untuk betis selama lebih dari satu dekade.
Secara historis, paus sperma juga dikenal sebagai cachalot umum; “cachalot” berasal dari kata Perancis kuno untuk “gigi”. Lebih dari sebagian besar periode dari awal abad 18 sampai abad ke-20 akhir, ikan paus sperma diburu untuk mendapatkan produk spermaceti dan lainnya, seperti minyak sperma dan ambar. Spermaceti ditemukan banyak menggunakan penting, seperti lilin, sabun, kosmetik dan minyak mesin. Karena ukurannya, ikan paus sperma kadang-kadang bisa mempertahankan diri secara efektif melawan pemburu paus. Dalam contoh yang paling terkenal, paus sperma menyerang dan menenggelamkan whaleship Amerika Essex pada 1820. Sebagai hasil dari perburuan paus, paus sperma saat ini terdaftar sebagai rentan oleh IUCN. Paus sperma memiliki sedikit pemangsa alami, karena hanya sedikit yang cukup kuat untuk berhasil menyerang paus dewasa yang sehat; polong serangan paus pembunuh dan membunuh anak sapi. Paus sperma dapat hidup selama lebih dari 70 tahun.
14. Cuvier’s Beaked Whale, Ziphius cavirostris
Paus berparuh Cuvier’s (Ziphius cavirostris) adalah yang paling banyak didistribusikan dari semua paus berparuh. Ini adalah satu-satunya anggota dari genus Ziphius. Lain nama umum untuk spesies ini Paus Goose Ekidna karena fakta bahwa kepalanya dikatakan berbentuk seperti paruh seekor angsa. Selama Abad Pertengahan, hewan ini dianggap sebagai rakasa dengan tubuh ikan dan kepala burung hantu itu. Georges Cuvier pertama kali menggambarkannya pada tahun 1823 dari bagian dari tengkorak yang ditemukan di Perancis pada tahun 1804.
15. Arnoux’s Beaked Whale, Berardius arnuxii
Genus Berardius berisi dua jenis ikan paus berparuh, Paus berparuh Baird’s Paus Arnoux’s . Kedua spesies sangat mirip bahwa beberapa ilmuwan menganggap perpisahan mereka menjadi spesies yang berbeda sebagai anomali bersejarah. Kedua spesies yang terbesar dari semua paus berparuh dan kolektif mereka kadang-kadang disebut sebagai paus berparuh raksasa.Paus Baird’s pertama kali dideskripsikan oleh Leonhard Stejneger Hess pada tahun 1883 dari spesimen yang ditemukan di Laut Bering. Ini dinamakan Spencer Fullerton Baird, seorang Sekretaris masa lalu dari Institusi Smithsonian. Arnoux’s berparuh Paus digambarkan pada tahun 1851 oleh Duvernoy dari tengkorak yang ditemukan di Selandia Baru. Berard adalah kapten kapal yang membawa tengkorak dari Selandia Baru ke Prancis di mana Duvernoy menganalisisnya. Arnoux adalah dokter di kapal.
16. Northern Bottlenose Whale, Hyperoodon ampullatus
Paus hidung botol adalah salah satu dari dua spesies ikan paus, anggota keluarga ziphiid. Kedua spesies ikan paus hidung botol Hyperoodon ampullatus utara dan selatan botol Hyperoodon planifrons-paus adalah satu-satunya anggota dari genus Hyperoodon. Meskipun mereka secara fisik cerita serupa mereka selama dua ratus tahun yang lalu agak berbeda. The botol selatan telah jarang diamati, jarang diburu, dan mungkin adalah paus yang paling berlimpah di perairan Antartika. Spesies utara di sisi lain banyak diburu oleh Norwegia dan Britania pada 19 dan awal abad ke-20.
17. Narwhal, Monodon monoceros
The (narwhal windu monoceros) adalah paus bergigi berukuran sedang yang hidup sepanjang tahun di Kutub Utara. Salah satu dari dua spesies ikan paus di keluarga Monodontidae, bersama dengan ikan paus Beluga, yang jantan narwhal dibedakan dengan karakteristik taring panjang, lurus, heliks membentang dari rahang atas kiri mereka.
Ditemukan terutama di perairan Arktik dan Kanada jarang Greenland selatan lintang 65 ° N, narwhal adalah predator Arctic unik khusus. Pada musim dingin, bentik feed di mangsa, kebanyakan flatfish, pada kedalaman sampai 1500 m di bawah es paket padat Narwhal. Telah dipanen selama lebih dari seribu tahun oleh orang-orang Inuit di Kanada dan Greenland Utara untuk daging dan gading dan berburu subsistensi diatur berlanjut hingga hari ini. Sementara populasi muncul stabil, narwhal telah dianggap sangat rentan terhadap perubahan iklim karena jangkauan geografis sempit dan diet khusus.
18. Beluga, Delphinapterus leucas
Beluga atau paus putih (Delphinapterus leucas) hidup di Antartika dan spesies sub-Kutub Utara cetacea. Salah satu dari dua anggota keluarga Monodontidae, bersama dengan narwhal tersebut. Mamalia laut ini sering disebut hanya sebagai Beluga atau kenari laut karena kegugupan yang bernada tinggi. Hal ini sampai dengan 5 meter panjang dan berwarna putih semua jelas dengan benjol khas pada kepala. Dari perspektif konservasi, beluga dianggap “mendekati terancam” oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam; namun subpopulasi dari Cook Inlet di Alaska dianggap kritis dan berada di bawah perlindungan Endangered Species Amerika Serikat ‘Undang-Undang.
19. Orcinus orca (Killer whale)
Ikan paus pembunuh (orca Orcinus), biasanya disebut sebagai orca, blackfish – adalah spesies terbesar dari keluarga lumba-lumba laut. Mereka ditemukan di semua samudra di dunia, dari daerah Kutub Utara dan Antartika dingin ke laut tropis. Paus pembunuh sebagai spesies memiliki beragam makanan. Beberapa pakan secara eksklusif pada ikan, sementara populasi lainnya berburu mamalia laut seperti singa laut, anjing laut, singa laut dan bahkan ikan paus besar. Killer paus dianggap sebagai predator puncak.

Sumber : http://dhottest.wordpress.com/2012/01/18/beragam-jenis-ikan-paus/#more-424

Baca Selengkapnya ....
Cara Buat Email Di Google | Copyright of RENCANA ZONASI.

Translate

Total Pageviews